Kamis, 21 Oktober 2010

BAB VII SUBNETTING


BAB VII
SUBNETTING

7.1. Pengantar Subnetting
Subnetting  adalah salah satu cara untuk melindungi IP Address agar tetap tersedia ( tidak habis terpakai). Metode ini membagi class – class dari network address menjadi bagian jaringan yang lebih kecil.



 
Gambar 7.1. Pengalamatan dengan Subnetting


Pada gambar 7.1 diatas terlihat bahwa satu jaringan class B (131.108.0.0)  dibagi menjadi 3 subnet. Sebagai seorang administrator system anda harus mengetahui subnetting sebagai alat untuk membagi dan mengidentifikasi jaringan – jaringan terpisah dalam satu local area network. Tidaklah selau diperlukan untuk mengsubnet satu jaringan yang kecil, tapi untuk jaringan yang besat subnet diperlukan.
Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa subnetting satu jaringan berarti menggunakan subnet mask untuk membagi jaringan dan memecahkan jaringan yang besar menjadi lebih kecil, lebih efisien dan mudah diatur.
Untuk membuat satu subnet, administrator jaringan meminjam bit dari host field dan menggunakannya sebagai subnet field. Jumlah  bit minimum  yang dapat dipinjam adalah 2. Jika yang dipinjam hanya 1 bit maka yang diperoleh hanyalah network number dan broadcast number. Jumlah bit maksimum yang dapat dipinjam adalah jumlah host bit total dikurangi 2.

7.2. Alasan Penggunaan Subnetting
Subnetting  sangat diperlukan ketika  beberapa LAN  dihubungkan untuk membentuk WAN. Sebagai contoh jika kita ingin menghubungkan 2 LAN yang terpisah secara geografis  kita dapat memberikan satu subnet unik pada setiap LAN. Dua router dapat digunakan untuk meneruskan paket antar LAN.
Alasan utama lainnya untuk menggunakan subnet adalah untuk mengurangi ukuran broadcast domain.  Broadcast dikirim ke semua host dalam satu jaringan atau sub jaringan. Ketika lalu lintas broadcast mulai banyak mengkonsumsi bandwidth yang tersedia, administrator system harus mengurangi ukuran dari broadcast domain.
Dunia luar melihat satu LAN sebagai satu jaringan tunggal  tanpa memahami struktur jaringan internal. Pandangan ini menjaga routing table kecil dan efisien. Andaikan diberikan local address 192.168.10.14  maka dunia luar hanya akan melihat network address 192.168.10.0. Alasan untuk ini adalah bahwa alamat local 192.168.10.14 valid hanya dalam LAN 192.168.10.0. 

7.3. Membangun  Alamat Subnet Mask
Memilih jumlah bit untuk dipakai dalam proses subnet tergantung pada jumlah host maximum per subnet. Untuk menghitung hasil penggunaan host bit untuk membuat subnet, anda harus mengerti matematika binary dan nilai bit dalam setiap octet, seperti terlihat pada table berikut :

Bit
1
2
3
4
5
6
7
8
Value
128
64
32
16
8
4
2
1
                               Tabel 7.1. Kurva Subnetting

Dengan  mengabaikan class IP address, dua bit terakhir dalam octet yang terakhir tidak dapat diberikan kedalam subnet.Ini biasa disebut dengan last two significant bits.
Untuk membuat  subnet mask  yang memberikan router informasi yang diperlukan guna menghitung di subnet mana satu host berada, pilih kolom dengan jumlah bit dan sesuaikan dengan mask number diatas. Bilangan ini dihitung dengan menambahkan nilai posisi bit yang digunakan. Jika digunakan 3 bit, mask untuk class C address akan menjadi 255.255.255.224 seperti terlihat pada table dibawah  ini :

Slash Format
/25
/26
/27
/28
/29
/30
-
-
Mask
128
192
224
240
248
252
254
255
Bit
1
2
3
4
5
6
7
8
Value
128
64
32
16
8
4
2
1
       Tabel 7.2. Tabel  Subnetting : Subnet Mask

Untuk  menentukan jumlah bit yang digunakan, network designer perlu untuk menghitung  berapa banyak host yang diperlukan  oleh subnet terbesar dan jumlah subnet. Sebagai contoh, anggaplah  dibutuhkan 30 host dan 5 subnet. Untuk menghitung berapa banyak bit yang dipinjam, anda perhatikan table dibawah ini :
Slash Format
/25
/26
/27
/28
/29
/30
-
-
Mask
128
192
224
240
248
252
254
255
Bit
1
2
3
4
5
6
7
8
Value
128
64
32
16
8
4
2
1
Total Subnet

4
8
16
32
64


Usable Subnet

2
6
14
30
62


Total Host

64
32
16
8
4


Usable Host

62
30
14
6
2


       Tabel 7.3. Tabel  Subnetting : Subnet dan Hosts

Dari tabel  dapat dilihat bahwa perlu dipinjam 3 bit untuk mendapatkan 30 usable host. Melaui 3 bit yang dipinjam akan diperoleh juga 6 usable subnet sehingga sesuai dengan persyaratan diatas. Cara lain untuk menghitung subnet mask dan jumlah network adalah dengan menggunakan  formula berikut ini :
Ø  Jumlah usable subnet =  2x – 2 ; dimana x = jumlah bit yang  dipinjam
Ø  Jumlah usable host = 2x – 2 ; dimana x = jumlah bit sisa

7.4. Menggunakan  Subnet Mask
Untuk membuat subnet, anda harus  memperluas bagian routing dari address. Internet mengetahui jaringan kita sebagai satu keseluruhan, diidentifikasi oleh alamat class A, B atau C yang mendefinisikan 8, 16 atau 24 bit routing. Subnet field  menunjukan bit – bit routing tambahan sehingga router dapat mengenal lokasi – lokasi berbeda, subnet  dalam keseluruhan network.
Subnet mask menggunakan format yang sama seperti IP address. Dengan kata lain setiap subnet mask panjangnya 32 bit dan dibagi atas 4 oktet. Subnet mask mempinyai nilai bit 1 pada bagian network dan 0 pada bagian host. Secara default jika tidak ada bit yang dipinjam subnet mask untuk class B adalah 255.255.0.0. Tetapi jika 8 bit dipinjam maka subnet mask untuk class B menjadi 255.255.255.0 seperti terlihat pada gambar berikut ini :



 
Gambar 7.2. Network dan Host Address

Karena ada 2 octet dalam host field di jaringan class B, maka ada 14 bit yang dapat dipinjam untuk membuat subnet. Class C hanya memiliki satu octet dalam host field sehingga  ada 6 bit yang dapat dipinjam untuk membuat subnet. Subnet mask adalah tool yang digunakan oleh router untuk menentukan bti mana sebagai routing bit dan yang mana sebagai host bit.

7.5. Subnetting Jaringan Class A dan B
Prosedur subnetting class A dan  B identik dengan prosedur subnetting class C, kecuali jumlah bit yang terlibat didalamnya. Jumlah bit yang tersedia untuk subnet field class A adalah 22 bit, sementara class B 14 bit dan class C 6 bit.
Meminjam 12 bit dari class B address untuk subnet field akan mendapatkan subnet mask 255.255.255.240 atau /28. Delapan  bit yang dipinjam akan diberikan pada octet  ketiga dan menghasilkan 255 yang merupakan nilai total dari 8 bit. Empat bit lainnya diberikan pada octet keempat  dan menghasilkan  240.
Meminjam 20 bit dari class A address untuk subnet field akan memperoleh subnet mask 255.255.255.240. Enam belas bit akan diberikan ke octet kedua dan ketiga sementara 4 bit lainnya diberikan ke octet keempat.
Class apapun yang perlu dilakukan subnet, aturan berikut adalah sama :
Total Subnet = 2jumlah bit yang dipinjam     
Total Host = 2jumlah bit sisa
Usable Subnet  = Total Subnet – 2
Usable Host  = Total Host – 2

2 komentar:

  1. Kak...yang di maksud ni oktet apa?

    "setiap subnet mask panjangnya 32 bit dan dibagi atas 4 oktet"
    kp di klas B ada 2 oktet kg klas C ada 1...
    di liat bgmn mana itu kak???

    <<blum mngarti ni oktet apa...^^
    wkkwkw

    BalasHapus
  2. oktet itu sama deng bagian
    tiap oktet berisi 8 bit
    sunetmask = 255.255.255.255 kalo rubah jadi binary 11111111.11111111.11111111.11111111
    1 oktet itu = 11111111
    kalo klas b n c kita bingo nga p maksud tu mana?

    BalasHapus