Jumat, 12 Maret 2010

Pembalasan itu bukan hak-ku tetapi hak-Ku.


Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Roma 12:19

Dunia yang kita lihat sekarang dari televisi adalah dunia yang mempertontonkan kekerasan, kemarahan dan balas membalas. Kita tentu masih ingat dengan perang di Jalur Gaza. Korban demi korban yang jatuh diabaikan oleh kedua pihak yang bertikai. Mereka sepertinya tidak peduli dengan kematian orang lanjut usia, wanita bahkan anak-anak. Masing-masing pihak dengan argumen mereka sendiri berusaha melegitimasi apa yang mereka lakukan. Mereka kehilangan cara untuk dapat menyelesaikan konflik dengan damai.

Salah satu argumen yang sering mengemuka adalah apa yang dilakukan semata hanyalah reaksi balasan atas pihak lawan. Dan bila kita mau jujur dalam konteks yang lebih kecil, bukankah hal yang sama juga sering kita lakukan? Kita sering bilang, “Rasain, sekarang terima balasanku.” Daripada belajar mengampuni orang yang bersalah, kita sering tergoda untuk membalas perbuatan mereka atas kita. Padahal bila saja mereka tahu maka mereka pun akan membalas kita. Akhirnya jadilah sebuah episode cerita yang tidak tahu kapan dimulai dan kapan berakhirnya.

Nasihat firman Tuhan tegas: janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, pembalasan itu adalah hak-Ku. Bukan hak-ku. Allah mengasihi kita, tetapi Allah juga mengasihi musuh kita. Allah menghendaki semua orang selamat. Itu isi hati Allah. Bila demikian apa yang seharusnya kita lakukan?

Ada baiknya kita belajar mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Dengan mengampuni kita memberi tempat kepada Allah untuk melakukan pembalasan. Dan bila Allah melakukan pembalasan untuk membela kita, yang saya yakini Allah tidak melakukan pehukuman tetapi pendisiplinan kepada mereka. Tujuan Allah: siapa tahu dengan melihat kebesaran Allah yang membela orang benar, hati dan pikiran mereka terbuka. Mereka bertobat dan akhirnya mereka menjadi selamat, sama seperti kita. Bukankah itu indah?!

Doa: Tuhan Yesus, Engkau baik bahkan kepada musuhku. Aku mau menunjukkan kasihku kepada mereka dengan mengampuni kesalahan mereka. Aku berdoa biarlah mereka juga boleh terima keselamatan dari-Mu sepertiku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar